Android OS dan Tizen OS
Sejarah dan Perkembangan Android
Sejarah Android.
Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux dan dirancang untuk
perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone serta komputer tablet.
Android pada awalnya dikembangkan oleh perusahaan bernama Android, Inc., dengan
dukungan finansial yang berasal dari Google, yang kemudian Google pun membelinya
pada tahun 2005. Sistem operasi android tersebut secara resmi dirilis pada
tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya sebuah perusahaan Open Handset
Alliance, konsorsium dari beberapa perusahaan-perusahaan perangkat keras,
perangkat lunak, serta telekomunikasi yang memiliki tujuan untuk memajukan
standar terbuka dari perangkat seluler. Ponsel yang berbasis sistem operasi
Android pertama dijual pada bulan Oktober 2008.
Sejarah android pada mulanya berasal dari perusahaan bernama Android, Inc. didirikan tempatnya di Palo Alto, California, pada Oktober tahun 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner seorang pendiri Wildfire Communications, Inc., Nick Sears seorang mantan VP T-Mobile, dan Chris White seorang kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV untuk mengembangkan sebuah "perangkat seluler pintar yang lebih sadar tentang lokasi dan preferensi penggunanya".
Sejarah android pada mulanya berasal dari perusahaan bernama Android, Inc. didirikan tempatnya di Palo Alto, California, pada Oktober tahun 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner seorang pendiri Wildfire Communications, Inc., Nick Sears seorang mantan VP T-Mobile, dan Chris White seorang kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV untuk mengembangkan sebuah "perangkat seluler pintar yang lebih sadar tentang lokasi dan preferensi penggunanya".
Tujuan awal dari perkembangan tersebut pada mulanya diperuntukkan bagi kamera digital, namun disadari bahwa pasar dari kamera digital tidak besar potensinya, dan pengembangan Android lalu dialihkan pada pasar telepon pintar atau smartphone untuk menyaingi Symbian serta Windows Mobile (iPhone Apple pada saat itu belum dirilis). Meskipun para pengembang Android tersebut merupakan pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dijalankan secara diam-diam dan hanya diungkapkan bahwa para pengembang tersebut sedang berusaha menciptakan sebuah perangkat lunak yang dapat diperuntukkan untuk telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Andy Rubin kehabisan uang. Steve Perlman adalah seorang teman dekat Andy Rubin dan meminjaminya $10.000 tunai serta menolak tawaran saham di perusahaan.
Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005 dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. yaitu Rubin, Miner, serta White tetap bekerja pada perusahaan tersebut setelah diakuisisi oleh Google. Di Google, tim yang dipimpin oleh Andy Rubin mulai untuk mengembangkan sebuah platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux.
Sejak tahun 2008, Android mulai secara bertahap melakukan sejumlah pembaruan atau update untuk meningkatkan kinerja dari sistem operasi tersebut dengan menambahkan fitur baru, memperbaiki bug pada versi android yang sebelumnya. Setiap versi yang dirilis dinamakan secara alfabetis dengan berdasarkan nama sebuah makanan pencuci mulut, seperti cupcake, donut, dan sebagainya.
Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005 dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. yaitu Rubin, Miner, serta White tetap bekerja pada perusahaan tersebut setelah diakuisisi oleh Google. Di Google, tim yang dipimpin oleh Andy Rubin mulai untuk mengembangkan sebuah platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux.
Sejak tahun 2008, Android mulai secara bertahap melakukan sejumlah pembaruan atau update untuk meningkatkan kinerja dari sistem operasi tersebut dengan menambahkan fitur baru, memperbaiki bug pada versi android yang sebelumnya. Setiap versi yang dirilis dinamakan secara alfabetis dengan berdasarkan nama sebuah makanan pencuci mulut, seperti cupcake, donut, dan sebagainya.
sumber (
Perkembangan Android
1.Android 1.0 (2008)
2. Android 1.5 Cupcake (2009)
1.Android 1.0 (2008)
Keyboard QWERTY model geser pada smartphone Android pertama, HTC Dream(Wikipedia)
Sistem operasi ini bisa dibilang sebagai Android bayi yang masih sangat sederhana. Pengguna diajak beradaptasi dengan peradaban baru dalam menjajal sebuah perangkat telekomunikasi mobile.
Jika hari ini kita terbiasa menggulir layar ke bawah untuk melihat notifikasi, perlu diketahui bahwa asal-muasalnya dari Android 1.0 ini.
Sebab, di versi inilah Google untuk pertama kalinya memperkenalkan mekanisme pengecekan notifikasi yang kerap diistilahkan pull-down notification tersebut.
Selain notifikasi, dua komponen pada Android 1.0 yang masih digunakan hingga kini adalah widget aplikasi, serta toko aplikasi Google Play Store yang kala itu masih bertajuk "Market".
Sistem operasi ini juga menyatukan layanan Gmail. Dua aplikasi tersebut, Gmail dan Market, menjadi layanan bawaan paling purba yang dipatrikan Google pada Android 1.0.
2. Android 1.5 Cupcake (2009)
Ini adalah debut versi Android yang menggunakan nama kudapan manis. Tradisi tersebut dipertahankan hingga sekarang.
Pada Cupcake, Google juga memperkenalkan SDK widget untuk developer pihak ketiga. Gunanya agar aplikasi pihak ketiga bisa memiliki widget sendiri layaknya aplikasi bawaan Google.
Dua pembaruan signifikan pada Cupcake juga meliputi kemampuan perekaman video dengan kamera ponsel, serta kemampuan keyboard layar sentuh.
3. Android 1.6 Donut (2009)
Masih di tahun yang sama, Google tak sabar menghadirkan Android baru bertajuk "Donut". Pada versi ini, Google mengumumkan bahwa Android bisa digunakan untuk perangkat mobile dengan ukuran layar berapa saja.
Android Donut juga memunculkan kolom pencarian pada antarmuka ponsel. Pengguna bisa mencari informasi di internet, file lokal, kontak, dan apa saja secara lebih cepat dengan kolom tersebut.
4. Android 2.0 Eclair (2009)
2009 memang merupakan tahun produktif bagi Google dalam menelurkan sistem operasi. Eclair menjadi Android pertama yang menghadirkan layanan navigasi Google Maps.
Sistem tersebut menjadi awal mula era GPS yang sekarang bukan cuma ada di ponsel, tapi juga di mobil-mobil modern. Eclair juga menjadi Android pertama yang mendukung HTML5 pada peramban sehingga bisa memutar video.
Kemampuan membuka layar alias unlock-screen dengan mekanisme menyapu atau swipe juga diperkenalkan pada Eclair.
5. Android 2.2 Froyo (2010)
Nexus One(Google)
Tahun 2010, selain meluncurkan Android Froyo, Google juga menghadirkan ponsel Nexus pertama yang dinamai "Nexus One". Ada beberapa pembaruan pada Froyo dibandingkan pendahulunya. Tentu saja pengguna Nexus One menjadi yang pertama mendapat update Android tersebut.
Dari segi tampilan, Android Froyo memungkinkan lima panel layar depan alias home screen. Sebelumnya, batas panel cuma sampai tiga saja.
Froyo juga menambah pilihan keamanan penguncian bagi pengguna. Dari yang sebelumnya cuma penguncian pola (pattern lock), belakangan dilengkapi dengan opsi penguncian PIN atau PIN lock.
6. Android 2.3 Gingerbread (2010)
Menyadari kebutuhan netizen akan selfie, Google pun membangun versi Gingerbread dengan kemampuan kamera depan untuk membidik foto mandiri. Pada versi ini, pengguna juga bisa melihat desain ulang antarmuka yang cukup signifikan.
Selain itu, dari segi fungsi, Gingerbread memungkinkan pengguna memencet keyboard virtual secara berbarengan alias multitouch. Kemampuan ini dipertahankan hingga sekarang dengan berbagai peningkatan kinerja.
7. Android 3.0 Honeycomb (2011)
Sistem operasi ini mendukung kemampuan tombol virtual untuk home, back, dan menu, untuk pertama kalinya. Sasarannya pun lebih ke perangkat tablet ketimbang smartphone. Pada masa itu, memang pasar tablet sedang subur-suburnya.
8. Android 4.0 Ice Cream Sandwich (2011)
Versi ini memboyong kemampuan pada Honeycomb tapi lebih menyasar smartphone. Contohnya saja kemampuan tombol virtual yang hingga sekarang banyak diimplementasikan para vendor.
Beberapa pembaruan fitur lainnya mencakup kemampuan membuka layar menggunakan wajah (face unlock), analisa penggunaan data internet, serta paket aplikasi bawaan dari vendor yang mencakup kalendar, mail, kalkulator, dan lainnya.
9. Android 4.1 Jelly Bean (2012)
Nah, ini dia versi Android yang membawa pembaruan cukup signifikan setelah beberapa kali update yang dilakukan Google hanya membawa perbedaan minor.
Salah satunya, Jelly Bean memungkinkan pengguna menggulir (scroll) cepat home screen ke bawah untuk melihat kumpulan informasi penting, seperti agenda, email, dan laporan cuaca. Sebelumnya, pengguliran ke bawah cuma memperlihatkan notifikasi aplikasi.
Selain itu, Jelly Bean merupakan upaya pertama Google untuk menghadirkan asisten digital yang dinamai Google Now. Mulai dari versi ini, Google semakin berhasrat untuk membuat asisten digital yang lebih hidup, manusiawi, dan relevan bagi pengguna.
10. Android 4.4 KitKat (2013)
Maskot Android KitKat(Dokumentasi Sundar Pichai, kepala produk Android dan Chrome, via Google )
Butuh setahun bagi Google untuk menghadirkan KitKat. Versi Android ini memberikan suasana yang segar dengan pembaruan antarmuka beraksen putih dan biru muda.
Pada KitKat, Google menghadirkan perintah pencarian menggunakan suara atau disebut "Ok, Google". Fitur ini dirundung puji-pujian dari para pakar teknologi.
Di saat bersamaan, Google juga meluncurkan aplikasi pesan singkat Hangouts untuk pertama kalinya. Sayangnya, belakangan Hangouts dilabeli sebagai layanan Google yang gagal karena tak menuai penetrasi yang memuaskan.
11. Android 5.0 Lollipop (2014)
Pembaruan yang mencolok pada Lollipop tampak dari sisi desainnya yang diperhalus dan disesuaikan dengan zaman. Selain itu, fitur-fitur yang sudah hadir pada Android sebelumnya ditingkatkan.
Inovasi kurang terasa pada versi ini. Satu-satunya yang lumayan baru adalah dukungan untuk gambar berformat RAW. Format itu memungkinkan para ilustrator, fotografer, atau graphic designer menyimpan file dengan ukuran besar agar bisa diedit tanpa mengurangi kualitas.
12. Android 6.0 Marshmallow (2015)
Menu aplikasi pada Android Marshmallow benar-benar dibuat baru. Desainnya membuat pengguna merasa naik kelas dari versi sebelumnya karena lebih dinamis.
Selain itu, ada juga fitur memory manager yang memungkinkan pengguna mengecek penggunaan memori pada tiap aplikasi. Rentan waktu pengecekannya bisa disetel dari tiga jam yang lalu hingga 24 jam sebelumnya.
Pembaruan kedua ditilik dari pengaturan volume. Pada Marshmallow, pengguna bisa mengontrol volume yang berbeda-beda pada panggilan, media, dan alarm.
Keamanan juga mendapat peningkatan pada versi ini. Google memungkinkan vendor menyematkan sensor pemindai sidik jari karena sudah didukung Marshmallow.
13. Android 7.0 Nougat (2016)
Google benarkan LG v20 sebagai ponsel baru pertama dengan Android Nougat 7.0.(Google)
Nougat adalah versi Android termutakhir yang baru diperkenalkan pada ajang kumpul developer Google I/O, pertengahan 2016 ini. Beberapa lama setelahnya, Google menghadirkan Nougat secara resmi untuk publik.
Pembaruan paling mendasar pada versi Nougat adalah kehadiran Google Assistant yang menggantikan Google Now. Asisten digital tersebut lebih bisa diandalkan untuk menjalankan pelbagai fungsi.
Fitur-fitur baru lainnya mencakup layar split-screen saat dipakai multitasking, serta fitur Doze yang telah dikenalkan di versi Android Marshmallow namun telah ditingkatkan. Android Nougat juga memiliki dukungan terhadap platform virtual reality terbaru Google.
sumber (http://tekno.kompas.com/read/2016/10/17/19480037/evolusi.os.android.dari.versi.1.0.hingga.7.0.nougat?page=all)
Sejarah dan Perkembangan Tizen OS
Sejarah Tizen OS
Dalam proses pengembangannya Samsung tidak sendiri, perusahaan asal Korea Selatan ini menggandeng Linux Fondation. Tizen OS merupakan sistem operasi yang berinduk pada sistem operasi komputer Linux yang memiliki lisensi open source. Dengan sifatnya yang open source tersebut maka pengguna dimungkinkan untuk mengotak-atik sistem disesuaikan dengan kebutuhannya sendiri sebagaimana sistem operasi Android selaku pendahulunya.
Pada awal Juni 2014 tepatnya tanggal 3 Juni 2014, Samsung secara resmi memperkenalkan produk terbaru mereka yang mengusung sistem operasi Tizen di dalamnya, smartphone tersebut diberinama Samsung Z. Samsung Z yang memakai Tizen OS ini pertama kali dikenalkan pada ajang Tizen Developer Conference di Amerika Serikat tepatnya San Francisco.
Perkembangan Tizen OS
Tizen merupakan sebuah sistem operasi terbuka (open source) yang dikembangkan untuk menjadi fondasi berbagai perangkat bergerak (mobile devices). Dikembangkan dengan landasan kernel Linux dan GNU C Library, Tizen berusaha memfasilitasi kebutuhan berbagai perangkat “smart” yang kini kian ramai di pasaran. Diusung oleh komunitas, sistem operasi terbuka ini juga mendapatkan dukungan dari vendor perangkat terkemuka, seperti Samsung dan Intel.
Samsung menjadi salah satu vendor yang paling percaya diri dengan Tizen. Pada bulan Oktober 2013 Samsung meluncurkan sebuah kamera pintar NX300M yang menjadi produk konsumen pertama berbasis Tizen yang dijual di pasaran. Setelah itu bulan April 2014 Samsung merilis sebuah jam tangan pintar Samsung Gear 2 menggunakan landasan platform Tizen. Tidak berhenti di situ saja, bulan Januari 2015 di pasar India, Samsung menghadirkan Samsung Z1, smartphone komersial berbasis Tizen. Diikuti oleh Samsung Z3 pada bulan Oktober 2015.
Samsung juga memperkenalkan Tizen pada Samsung Connect Auto, sebuah perangkat pintar yang siap membuat kendaraan mampu terhubung dengan konektivitas nirkabel dan berbagai layanan aplikasi. Tepatnya pada 21 Februari 2016 lalu. Hal ini membawa keyakinan terhadap eksosistem Tizen yang kian meningkat dan luas. Inovasi Tizen juga terus berkembang di berbagai perangkat yang dekat dengan pengguna, awal Juni ini Samsung Gear Fit 2 diluncurkan ke publik.
Pada versi awal, dari perspektif pengembang, Tizen menyediakan aplikasi pengembangan berdasarkan library JavaScript dan jQuery. Namun sejak versi 2.0, Tizen telah dibekali dukungan kerangka pengembangan native C++ yang kian mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi berbasis Tizen. Seiring dengan makin majunya perkembangan aplikasi berbasis web, Software Development Kit (SDK) yang saat ini ada bahkan telah memungkinkan pengembang menggunakan HTML5 dan teknologi web modern untuk mengembangkan aplikasi di platform Tizen.
Dari perspektif pengusung, pada mulanya Samsung berkolaborasi dengan EFL Project (Enlightenment Foundation Libraries) mengembangkan sebuah sistem operasi yang dikenal dengan LiMo. Nama Tizen muncul ketika Intel bergabung bersama proyek tersebut pada September 2011, meninggalkan proyek MeeGo yang sebelumnya diinisiasi. Kehadiran Intel menumbuhan spekulasi bahwa Tizen merupakan kelanjutan dari MeeGo, namun pada faktanya keduanya dikembangkan menggunakan basis yang berbeda.
Di Januari 2012, LiMo Foundation berubah nama menjadi Tizen Association, yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Samsung, Intel, Huawei, Fujitsu, NEC, Panasonic, KT Corporation, Sprint Corporation, SK Telecom, Orange, NTT DoCoMo, dan Vodafone. Kolaborasi tersebut berhasil merilis Tizen v1.0 pada 30 April 2012 dengan code-name Larkspur.
Kemunculan versi pertama kian membuat para perusahaan terkait tertarik bergabung, Sprint Corporation salah satunya. Bersama Linux Foundation, platform open source tersebut terus dikembangkan. Hingga pada 25 September 2012, Tizen merilis versi keduanya dengan code-name Magnolia. Menambahkan kemampuan framework dengan fitur yang lebih baik, dengan dukungan HTML5/W3C API yang lebih mendalam, termasuk sistem keamanan yang ada di dalamnya.
Sampai saat ini Tizen sudah memasuki versi 2.4, dan masih terus dikembangkan untuk berbagai perangkat. Beberapa inisiatif pengembangan dan peningkatan ekosistem juga sudah dilaksanakan sejak versi 2.1. Salah satunya adanya Tizen App Challenge oleh Samsung yang menawarkan hadiah hingga USD $ 4 Juta. Dan beberapa waktu ke depan, Indonesia Next App 3.0, sebuah sesi hackathon pengembangan perangkat lunak mobile yang diadakan Samsung bersama DailySocial juga akan menantang pengembang lokal untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Tizen.
Keyakinan ini setidaknya telah meyakinkan bahwa Tizen merupakan sebuah sistem yang telah matang, dan kini tengah menyusun ekosistemnya untuk menjadi besar di pasaran. Bagi pengembang, menjadi sebuah kesempatan juga untuk berlabuh, menjadi bagian dari pembesar ekosistem sistem operasi multi-platform tersebut.
Samsung menjadi salah satu vendor yang paling percaya diri dengan Tizen. Pada bulan Oktober 2013 Samsung meluncurkan sebuah kamera pintar NX300M yang menjadi produk konsumen pertama berbasis Tizen yang dijual di pasaran. Setelah itu bulan April 2014 Samsung merilis sebuah jam tangan pintar Samsung Gear 2 menggunakan landasan platform Tizen. Tidak berhenti di situ saja, bulan Januari 2015 di pasar India, Samsung menghadirkan Samsung Z1, smartphone komersial berbasis Tizen. Diikuti oleh Samsung Z3 pada bulan Oktober 2015.
Samsung juga memperkenalkan Tizen pada Samsung Connect Auto, sebuah perangkat pintar yang siap membuat kendaraan mampu terhubung dengan konektivitas nirkabel dan berbagai layanan aplikasi. Tepatnya pada 21 Februari 2016 lalu. Hal ini membawa keyakinan terhadap eksosistem Tizen yang kian meningkat dan luas. Inovasi Tizen juga terus berkembang di berbagai perangkat yang dekat dengan pengguna, awal Juni ini Samsung Gear Fit 2 diluncurkan ke publik.
Pada versi awal, dari perspektif pengembang, Tizen menyediakan aplikasi pengembangan berdasarkan library JavaScript dan jQuery. Namun sejak versi 2.0, Tizen telah dibekali dukungan kerangka pengembangan native C++ yang kian mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi berbasis Tizen. Seiring dengan makin majunya perkembangan aplikasi berbasis web, Software Development Kit (SDK) yang saat ini ada bahkan telah memungkinkan pengembang menggunakan HTML5 dan teknologi web modern untuk mengembangkan aplikasi di platform Tizen.
Dari perspektif pengusung, pada mulanya Samsung berkolaborasi dengan EFL Project (Enlightenment Foundation Libraries) mengembangkan sebuah sistem operasi yang dikenal dengan LiMo. Nama Tizen muncul ketika Intel bergabung bersama proyek tersebut pada September 2011, meninggalkan proyek MeeGo yang sebelumnya diinisiasi. Kehadiran Intel menumbuhan spekulasi bahwa Tizen merupakan kelanjutan dari MeeGo, namun pada faktanya keduanya dikembangkan menggunakan basis yang berbeda.
Di Januari 2012, LiMo Foundation berubah nama menjadi Tizen Association, yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Samsung, Intel, Huawei, Fujitsu, NEC, Panasonic, KT Corporation, Sprint Corporation, SK Telecom, Orange, NTT DoCoMo, dan Vodafone. Kolaborasi tersebut berhasil merilis Tizen v1.0 pada 30 April 2012 dengan code-name Larkspur.
Kemunculan versi pertama kian membuat para perusahaan terkait tertarik bergabung, Sprint Corporation salah satunya. Bersama Linux Foundation, platform open source tersebut terus dikembangkan. Hingga pada 25 September 2012, Tizen merilis versi keduanya dengan code-name Magnolia. Menambahkan kemampuan framework dengan fitur yang lebih baik, dengan dukungan HTML5/W3C API yang lebih mendalam, termasuk sistem keamanan yang ada di dalamnya.
Sampai saat ini Tizen sudah memasuki versi 2.4, dan masih terus dikembangkan untuk berbagai perangkat. Beberapa inisiatif pengembangan dan peningkatan ekosistem juga sudah dilaksanakan sejak versi 2.1. Salah satunya adanya Tizen App Challenge oleh Samsung yang menawarkan hadiah hingga USD $ 4 Juta. Dan beberapa waktu ke depan, Indonesia Next App 3.0, sebuah sesi hackathon pengembangan perangkat lunak mobile yang diadakan Samsung bersama DailySocial juga akan menantang pengembang lokal untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Tizen.
Keyakinan ini setidaknya telah meyakinkan bahwa Tizen merupakan sebuah sistem yang telah matang, dan kini tengah menyusun ekosistemnya untuk menjadi besar di pasaran. Bagi pengembang, menjadi sebuah kesempatan juga untuk berlabuh, menjadi bagian dari pembesar ekosistem sistem operasi multi-platform tersebut.
Di awal 2015 ini Samsung tampaknya mulai berani melangkah lebih jauh. Tizen OS
telah berhasil dikembangkan dalam sebuah smartphone bernama Samsung
Z1 dan akan diproduksi di India sebagai pasar potensial pertamanya. Namun
tampaknya Samsung belum sepenuhnya bisa meninggalkan Android karena faktanya
Tizen didesain untuk bisa menjalankan aplikasi Android. Ya, sukses sebuah OS
dan smartphone memang sangat tergantung dari ada tidaknya aplikasi pendukung,
bukan? Dalam hal ini Samsung tampaknya belum siap meyakinkan developer untuk
menciptakan aplikasi khusus Tizen OS.
Dan kini saatnya Anda mengenal Tizen OS. Mengingat Tizen adalah ciptaan
Samsung, tidak salah jika muncul pertanyaan; apakah Tizen mencontoh iOS, mirip
Android, atau justru tampil berbeda dengan wajah baru? Untuk mendapatkan
jawabannya, situs ArsTechnica membantu Anda dengan menyejajarkan
screenshot: Tizen OS, TouchWiz UI, Android.
Perbedaan terbesar Tizen dibanding lainnya ada pada sisi estetis; sistem tema
yang memungkinkan Anda mengubah warna utama dengan warna apapun yang Anda
inginkan. Dalam screenshot, Tizen terlihat menggunakan warna default biru
tetapi Anda bisa mengubahnya menjadi hijau ataupun pink, juga hitam.
Di luar kemampuan itu, Tizen tidak ada bedanya dengan TouchWiz UI milik
Samsung, hanya diubah menjadi sebuah sistem operasi mobile. Semua aplikasi
bawaan Tizen sangat mirip dengan aplikasi milik Samsung yang diinstall di
Android. Selain itu Tizen juga terbatas dalam jumlah opsi, kontrol dan
informasi bagi user. Opsi dan command juga sulit ditemukan karena tersembunyi
di menu yang ada di tombol fisik. Untuk Samsung Z1, resolusinya juga sangat
memprihatinkan. Sebagai perbandingan, resolusi 480p di Android pastinya jauh
lebih lega.
Untuk melihat lebih jauh perbedaan Tizen, TouchWiz dan Android, silakan simak
baik-baik screenshots berikut:
sumber [
]
Persamaan Tizen vs Android
Kedua sistem operasi ini sebenarnya sama sama merupakan sistem operasi dengan sifat Open Source dan berbasis pada HTML5. Tizen maupun Android sama sama dikembangkan dari Linux. Tizen sendiri awalnya dikembangkan oleh Nokia Maemo dan Intel Mobilin yang disebut OS MeeGo dan sempat ditanamkan di Ponsel Nokia. Namun karena Nokia akhirnya lebih memilih Windows Phone, Meego ditinggalkan dan jadilah diadopsi oleh Samsung dengan brand Tizen.
OS Tizen juga memiliki kemampuan untuk diaplikasikan di berbagai perangkat seperti halnya Android. Contohnya seperti Smart TV, Wearable Device, Camera, Notebook, dll.
Perbedaan Tizen vs Android
Nah jika mengulas tentang perbedaan sistem operasi Tizen dan Android, tentu ibarat membedakan Orang Dewasa dengan Anak-anak, jelas tidak seimbang, namun akan sedikit kami ulas agar para pembaca tahu kekurangan Tizen dibanding Android.
Performa
Dari sisi performa, Samsung mengklaim bahwa OS Tizen inijauh lebih smooth dibandingkan dengan Android, atau OS Touchwizz yang biasa digunakan Samsung Galaxy. Hal ini tentu saja karena OS Tizen sedikit lebih sederhana, tak terlalu kompleks seperti halnya android. Namun seiring dengan perkembangannya ke depan, tentu Tizen akan menambah fitur fiturnya lagi.
Tema
Untuk urusan tampilan, terutama Tema, Samsung Tizen ini lebih unggul dibandingkan dengan ANdroid. Sebab pengguna dapat dengan meudah mengustomisasi tampilan baik ikon maupun huruf dll tanpa harus mendownload aplikasi pihak ketiga. Lain halnya dengan Android, yang tampilannya kurang begitu nyentrik (untuk versi aslinya buka modif vendor).
Dukungan Aplikasi
Kekurangan OS Tizen saat ini tentu saja di sektor aplikasi dan game. Masih minimnya pengembang membuat OS Tizen ini hanya diisi dengan sekitar 2000 aplikasi saja, meski demikian untuk aplikasi penting Sosmed seperti BBM, WhatsApp, Facebook, Tizen ini sudah tersedia. Beda halnya dengan android yang memiliki jutaan aplikasi sehingga menjadi kekuatan OS besutan Google tersebut untuk berjualan di pasaran.
Fitur
Dari sisi fitur tentu saja Tizen ini kalah jauh jika dibandingkan dengan Android yang kini sudah mengadopsi pemindai sidik jari dan retina mata. Tizen masih tampil layaknya smartphone dengan kemampuan install aplikasi serta mengubah tema.
Ringan
Kelebihan Tizen dibanding Android yang diklaim oleh Samsung adalah konsumsi memori yang cukup ringan. Bahkan Tizen ini menjadi OS yang paling “diet” memori. Sebagai perbandingan, sebuah aplikasi di Android bisa memakan ruang 20 MB, di Windows Phone 15 MB, di Tizen hanya butuh 9 MB saja.
Peta Offline
Satu lagi kelebihan Tizen dibanding android adalah kemampuannya dalam menentukan lokasi berdasarkan Peta Offline. Tizen menggunakan Here Maps milik Nokia yang jauh lebih akurat hasilnya dibandingkan Google Map Offline.
Keunggulan Tizen vs Android
Yang pertama kita tanyakan tentu saja apa sih kelebihan OS Tizen jika dibandingkan dengan OS Android.
- Samsung mengklaim bahwa Tizen lebih ringan dari Android terbukti dengan efisiensi penggunaan RAM yang lebih baik.
- Melihat harga yang ditawarkan nampaknya banderol harga Samsung Tizen lebih murah daripada Samsung Android.
- Customisasi tema lebih mudah dan baik dari android tanpa bantuan pihak ketiga.
- Adanya Maps Offline yang lebih akurat dari Maps Offline Android.
Kekurangan Tizen vs Android
Jika melihat kekurangannya untuk saat ini tentu saja Tizen jauh tertinggal dari Android, namun keunggulan Tizen atas Android di atas tidak bisa dianggap remeh.
- Dukungan aplikasi dan game yang jauh lebih banyak Android daripada Tizen.
- Teknologi dan fitur yang belum sepadan dengan Android seperti pemindai sidik jari dan retina yang belum ada pada Tizen.
- Tizen masih baru, belum familiar sehingga hanya akan menjadi opsi setelah Android bahkan OS lain.
- Dukungan Google untuk Android tentunya lebih baik daripada Tizen.
Komentar
Posting Komentar